Written by Super User
Hits: 9873

APA ITU AVT ?

Oleh Bunda Sinta Nursimah Founder Yayasan Aurica

AVT (Auditory Verbal Therapy) adalah metode pembelajaran yang ditujukan bagi anak gangguan dengar.

Secara ringkas AVT adalah metode pembelajaran BERBASIS KELUARGA yang ditujukan kepada anak gangguan dengar, supaya mereka dapat belajar mendengar melalui alat bantu dengar yang dipakainya sehingga kelak dapat berkomunikasi verbal seperti teman-temannya yang “normal “ (yaitu dapat berbicara lancar, mendengar dengan baik bahkan mampu berkomunikasi lewat telpon, mampu bersekolah dan berprestasi di sekolah umum dan kelak mampu menjadi warga negara yang mandiri dan berguna bagi bangsa dan negara.
Tentunya hal ini sangat sulit dilakukan namun bukan berarti tidak bisa.

MENGAPA HARUS BERBASIS KELUARGA?
Pada saat anak terdiagnosa berkebutuhan khusus, pasti muncul rasa sedih, marah, dll. Muncul pertanyaan : apakah anak saya kelak mampu berbicara, berkomunikasi, bersekolah dan mandiri seperti teman-temannya? Saat ini sudah ada ketersediaan informasi, teknologi canggih dan layanan habilitasi yang lengkap. Bisakah semua ini memfasilitasi anak kita
Jawabnya adalah BISA, TETAPI………

Memang benar terapis akan mengajarkan orang tua tentang kondisi anak dan jenis terapi yang dibutuhkan. Teknologi dan informasi juga mudah didapat, TETAPI keberhasilan anak hanya akan terjadi apabila serangkaian persayarat telah terpenuhi. Dan prasyarat terpenting adalah pemahaman bahwa ORANG TUA ADALAH PENENTU dalam proses habilitasi anak .
Dalam AVT, orang tua dan terapis adalah partner. Terapis mengajarkan ilmu dan orang tua berkewajiban menerapkan ilmu tersebut dalam kegiatan sehari-hari di rumah bersama anak.

MENGAPA HARUS ORANG TUA?
Anak tinggal bersama orang tua, bukan bersama terapis. Anak menghabiskan sebagian besar waktu bersama orang tua. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kosa kata dan pemahaman anak berkembang LEBIH CEPAT melalui incidental / kejadian-kejadian tidak disengaja. Misal saat mainan terjatuh tidak sengaja dan berhamburan ke lantai, kata berhamburan ini akan diingat anak. Saat anak melihat kucing yang datang mendekat minta makan, maka hewan kucing akan diingat, dst. KATA-KATA YANG DIDAPAT SECARA TIDAK SENGAJA INI TENTU LEBIH BANYAK DITEMUI DI RUMAH ATAU DIKESEHARIAN ANAK, BUKAN DI TEMPAT TERAPI. Jadi di rumahlah anak mendapat lebih banyak pemahaman bahasa dibanding di tempat terapi. Begitu pula dengan penanaman norma, managemen perilaku dll, akan lebih efektif jika diterapkan dalam keseharian anak.

KESIMPULAN AWAL
Dalam AVT, yang dilatih adalah orangtua BUKAN anaknya. Orangtua dan anak datang ke center terapi 1x atau 2x seminggu. Selebihnya Orangtua HARUS BELAJAR menerapkan ilmu AVT di dalam kesehariannya di rumah (dalam bimbingan terapis). Dengan demikian orangtua mampu mandiri menjadi terapis bagi anaknya.
Kelebihan metode ini adalah setelah orangtua terampil, mereka dapat menerapkan AVT di kotanya masing-masing (karena tidak semua kota memiliki center AVT). Terapis hanya berfungsi membantu menetapkan target jangka pendek dan jangka panjang.

Bersambung... (3-Habis)

(Part 2)

ORANG TUA YANG BAGAIMANA YANG MAMPU MENJADI TERAPIS TERBAIK?

Yaitu yang memiliki pengetahuan tentang kondisi anak dan terampil mengaplikasikan ilmu yang didapat dari terapis secara tepat. Karena itu orang tua harus :

📌 Berperan aktif dalam setiap sesi terapi
📌 Berkonsultasi dengan profesional terkait
📌 Bergabung di komunitas terkait
📌 Banyak membaca baik dari buku maupun media sosial
📌 Ikuti seminar, workshop, parents support group
📌 Optimis dan komitmen
📌 Berdoa dan sediakan waktu untuk diri sendiri agar tetap segar dan siap membersamai anak dg dinamikanya yang kadang melelahkan.

 ORANG TUA HARUS MASUK DALAM SETIAP SESI

🗝 Untuk belajar memahami kondisi anak
🗝 Untuk belajar membentuk kelekatan dan interksi yang natural. Kadang kekhususan anak membuat orang tua bingung cara menghadapi          dan cara berkomunikasi sehingga interaksinya justru tidak natural.
🗝Untuk bela jar teknik dan strategi melatih anak. Orang tua mengobservasi saat terapis melatih anak, kemudian mencoba                               mempraktekkannya dengan bimbingan terapis. Rajinlah mencatat dan bertanya saat belum paham.
🗝 Untuk memahami tahapan perkembangan bicara, komunikasi, dan kognisi sehingga memiliki panduan yang jelas dalam melatih anak
🗝 Untuk belajar mencari aktivitas dan permainan yang mendukung target belajar (belajar sambil bermain)
🗝 Untuk belajar membuat sesi pembelajaran di rumah sesuai dengan target yang ditetapkan dan mengevaluasinya bersama-sama dengan          terapis
🗝 Untuk belajar mengendalikan perilaku anak
🗝 Untuk merancang tujuan jangka panjang yang realistis

Bersambung...

(Part 3)

APA YANG DILAKUKAN ORANG TUA SAAT SESI TERAPI?

  • Saat terapis melakukan suatu teknik atau strategi, orang tua melihat kemudian melakukannya bergantian dengan terapis. Jika ada teknik yang salah maka langsung dibimbing sampai benar.
  • Jika anak mengalami masalah perilaku, orang tua dibimbing untuk mampu melakukan manajemen perilaku.
  • Membantu terapis menginterpretasikan maksud anak saat belum mampu mengekspresikan kemauannya dengan jelas.
  • Menjadi model bagi anak saat sesi terapi. Orang tua dapat menjadi model saat mengajarkan keterampilan baru. Misalnya saat mengajarkan makna bergantian/bergiliran, terapis dan orang tua dapat menjadi model untuk ditiru anak.
  • Orang tua dan terapis bersama-sama mencatat kemajuan anak dan mendiskusikan kegiatan yang mungkin dilakukan di rumah.
  • Saat sesi berikutnya, orang tua menginformasikan kemajuan yang dicapai dan kendala yang dialami.

ASPEK YANG DIAJARKAN DALAM AVT

  • Aspek audition/pendengaran
  • Aspek bahasa
  • Aspek bicara
  • Aspek kognisi
  • Aspek berkomunikasi
  • Aspek emosi dan interaksi sosial
  • Aspek literasi
  • Aspek motorik

BELAJAR MENYENANGKAN DI RUMAH

Para ahli sepakat bahwa hal yang menyenangkan akan lebih mudah diingat dibanding yang”biasa-biasa saja”. Supaya anak mau belajar dengan gembira tanpa paksaan, lakukan beberapa tips :

  • Buat time table yang jelas
  • Cari peraga belajar sesuai dengan minat anak sehingga anak dapt lebih fokus (peraga ya bukan materi)
  • Berikan positif reward/ reinforce yang disukai anak
  • Belajarlah di ruangan yang tenang
  • Pertahankan kontak mata
  • Pertahankan keterlibatan anak dalam aktivitas yang dilakukan
  • Ciptakan suasana yang menyenangkan
  • Berikan waktu bagi anak untuk memproses bahasa yang diajarkan (jangan terburu-buru)
  • Libatkan anak dalam kegiatan di rumah
  • Lakukan dengan KONSISTEN

(Selesai...)