Bendul Merisi Utara VIII No. 8
Surabaya - Jawa Timur

Written by Super User
Hits: 644

Materi & Teknik Pembelajaran AVT yang Kasuistis & Terkurikulum

Hai ayah bunda…
Masih ingat kan….aspek-aspek yang menjadi target AVT?
Yup..! Meliputi :


  1. a) Kemampuan mendengar
    b) Kemampuan berbahasa
    c) Kemampuan bicara
    d) Kemampuan kognitif
  2. e) Kemampuan komunikasi
  3. f) Kemampuan sosial emosional
    g) Kemampuan motorik
    h) Kemampuan literasi

Jadi, AVT itu tidak hanya melatih dengar saja lho yaa…
Keseluruhan aspek diatas akan selalu dikembangkan kepada setiap anak.
Dan…satu lagi yang perlu diingat dan ditekankan. Setiap aspek terdiri dari berbagai macam materi yang sudah terkurikulum. Selain itu, terdapat teknik pembelajaran yang sangat disesuaikan dengan kondisi anak. Tidak bisa disama-ratakan.

 

Apa sih yang dijadikan pijakan penyesuaian? Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, yakni :
1) Teknologi pendengaran baik itu Alat Bantu Dengar atau Implan Koklea.

  1. Apakah sudah sesuai kebutuhan anak dan dipakai sepanjang hari?
  2. Apakah sudah fitting & mapping secara berkesinambungan?
  3. Apakah sudah fft berkala ?

 

2) Habilitasi yang berpusat pada keluarga. Yuk dicermati :
❄️ Level gangguan pendengaran & sisa pendengaran anak
❄️ Usia anak saat didiagnosa mengalami gangguan pendengaran
❄️ Usia anak saat memakai ABD/Implan Koklea
❄️ Usia anak ketika habilitasi (AVT) intensif
❄️ Kecerdasan anak
❄️ Konsistensi habilitasi yang dilakukan oleh keluarga di rumah
❄️ Pengetahuan dan kondisi emosi orang tua dalam menghadapi anak di rumah
❄️ Gaya belajar anak
❄️ Adanya gangguan penyerta lain (multiple issue) dan kesehatan anak

 

3) Kurikulum AVT yang berfokus pada memaksimalkan kemampuan dengar anak (sebagai jalan mengembangkan kemampuan di aspek lain)

 

Setiap anak memiliki kondisi yang sangat kasuistis, sangat berbeda satu sama lain. Bila anak memiliki gangguan penyerta lain, materi dan teknik pembelajaran yang dipakai pun akan sangat menyesuaikan kondisi tersebut.

Orang tua boleh untuk melihat perkembangan anak lain sebagai motivasi dalam memantau perkembangan anak. Orang tua juga boleh untuk share mengenai materi dan teknik pembelajaran yang dipakai oleh anak lain sebagai tambahan wawasan. Namun yang perlu menjadi CATATAN, setiap materi dan teknik pembelajaran yang diterapkan kepada anak harus sinkron dengan yang diterapkan oleh terapis agar menyeluruh dan sesuai dengan kondisi anak yang berbeda-beda. Bukan berpijak pada materi dan teknik yang diterapkan kepada anak lain. Ingat... Tidak bisa disama-ratakan.

So, ayah bunda… jangan khawatir apabila anak anda belum diajari materi seperti yang sudah diajarkan kepada anak lain. Karena kondisinya pastilah berbeda, sehingga treatment yang dibutuhkan pun berbeda. Untuk itulah, begitu pentingnya komunikasi antara orang tua dan terapis. Agar perkembangan anak selalu terpantau dan terapi anak tetap on the track.

Yuk, kita menjadi orang tua yang selalu realistis dan optimis terhadap perkembangan anak. Realistis dalam mencanangkan target kepada anak. Agar anak tidak terbebani dengan target belajar yang melampaui waktu dan kapasitasnya. Optimis terhadap kemampuan anak. Tidak pesimis atau cemas berlebihan bahwa anak kita tidak mampu, melainkan tetap berusaha melakukan yang terbaik untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.