Bendul Merisi Utara VIII No. 8
Surabaya - Jawa Timur

Written by Super User
Hits: 476

Kita telah saksikan anak-anak dengan gangguan pendengaran yang memiliki kemajuan setelah implan koklea,walaupun hanya di salah satu sisi telinga. Dia memiliki kemampuan dengar yang baik,kosakata yang banyak,kemampuan kognisi dan komunikasi yang baik pula.

Sayangnya,ada sebagian anak yang implan koklea pada kedua telinganya selama 1-2 tahun namun untuk mendengar dengan jelas saja sulit,kosakatanya masih sangat minim,pemahamannya terhadap benda-benda disekitarnya juga masih minim,apalagi untuk berkomunikasi,lebih sulit lagi ia melakukannya. Padahal ia tidak memiliki kendala fisik lain selain gangguan pendengaran.

Apa yang membedakan keduanya? Dari pengamatan yang ada,habilitasi keluarga yang membedakan hasil keduanya.

Pada artikel “The Power of Hearing” yang telah kami tampilkan, implan koklea tidak menjamin anak bisa mendengar seutuhnya apabila tanpa stimulasi terus menerus oleh orang tua/ahli dalam habilitasi dengarnya.

Kita yang sudah dewasa bisa flashback,bila masa kecil kita sangat jarang distimulasi dengan diajak komunikasi baik keluarga inti,keluarga besar atau lingkungan sekitar,akankah perbendaharaan kata,pemahaman benda, dan kemampuan bicara kita bagus?

Beruntungnya kita sebagai orang tua yang memiliki pendengaran normal,akses suara sangat banyak,tidak hanya dari keluarga. Sehingga kita mendapat benefit dari itu untuk mendengar secara tidak sengaja mengenai hal-hal di sekitar kita. Seperti yang juga telah disinggung dalam “The Power of Hearing”,penelitian lapangan dibidang psikologi perkembangan menyebutkan bahwa 90% anak-anak usia dini,belajar secara insidentil tentang bahasa lisan dan juga tentang dunia. (Flexer,1999)

Fenomena-fenomena yang kami angkat memang berbeda,satu sisi dengan gangguan pendengaran,sisi lain pendengaran normal. Namun universalnya adalah,telinga sebagai alat dengar mutlak butuh input suara untuk dikirim ke otak dan diartikan.

Anak dengan gangguan pendengaran memiliki keterbatasan jarak pendengaran. Untuk itu,mereka sangat-sangat membutuhkan pendampingan kita sebagai orang tua untuk memasukkan suara yang bermakna (meaningful sound) kepadanya. Kitalah orang tua,yang paling dekat dan bertanggung jawab atas kehidupan mereka, kini dan nanti. Hingga mereka benar-benar diharuskan untuk hidup sendiri dan survive setelah kita meninggal. 

Jika orang tua mampu berbicara 1440-1500 kata/jam,maka anak dengan pendengaran normal mampu mengekspresikan rata-rata 400 kata/jam. Pada anak dengan gangguan pendengaran,orang tua butuh memperdengarkan dan mengajarkan kata sebanyak 2-3x lipatnya. (Todd R. Risley dalam Kendrick). 

Beda proses,beda pula hasilnya. Habilitasi dari anggota keluarga sangat-sangat berpengaruh signifikan untuk meningkatnya perkembangan anak.

Bila terapis mampu menunjang perkembangan kemampuan dengar dan bicara anak dalam kurun terapi (belajar di meja) 1 minggu 1-2x dan 1 jam pada masing-masing pertemuan,maka hasilnya akan lebih baik bila anda tambahkan jam terapi tersebut di rumah dengan desain kegiatan sehari-hari. Kuncinya adalah “sering diajak ngobrol” dalam kegiatan sehari-hari yang dia,kita atau orang lain lakukan. Karena anak-anak pada dasarnya membutuhkan input suara/bunyi dari kita dan lingkungan sekitarnya untuk mendapatkan berbagai macam pemahaman. Manfaatnya,anak tidak hanya memahami konsep tapi juga mampu menerapkan konsep diaktivitasnya sehari-hari.

Anak anda susah untuk diajak duduk diam di meja untuk terapi? Tidak masalah. Dimanapun tempatnya,selalu ada media untuk mengembangkan potensi dengarnya. Ketika ia haus ingin minum, lapar ingin makan, gerah butuh kipas/AC, ngantuk ingin tidur,dll. Ketika perjalanan dan berada di mobil,kereta,kapal atau pesawat. Ketika ke mall,kebun binatang,toko buku,taman bermain,dls. Banyak hal yang bisa kita amati dan jadikan sarana perbincangan dengan anak untuk selalu menstimulasi dengarnya,membiasakannya agar familiar dengan suara dan benda-benda di sekitarnya,melatih ia bicara,memahamkan berbagai macam konsep seperti kata kerja,kata sifat,posisi,warna,bentuk,dan berbagai tanya jawab dengan beragam variasinya.