Bendul Merisi Utara VIII No. 8
Surabaya - Jawa Timur

Written by user
Hits: 510

TIPS AGAR ANAK MAMPU MENDENGAR JELAS

(ditulis oleh Sinta)

 

Anak yang normal pendengaran, mereka belajar dari lingkungannya. Mereka bisa berbahasa, berbicara, literasi melalui stimulus bahasa dari lingkungannya. Anak belajar mendengar semua bunyi dan suara di sekitarnya, kemudian belajar memaknai setiap bunyi dan suara yang mereka dengar. Ooo itu suara bel pintu, itu suara dentingan sendok yang beradu ke piring, itu suara mama menyapa, suara papa yang menanyakan kabar dll. Awalnya mereka hanya mendengar mendengar saja, namun kemudian mereka menyimak dan akhirnya memahami. Otak anak dibangun melalui bahasa yang diberikan dalam interkasi dan komunikasi sehari-hari di rumah.

Hal yang sama juga terjadi pada anak-anak gangguan pendengaran yang diterapi melalui metode AVT. Anak akan dilatih untuk mendengar mendengar mendengar. Tugas orang tua adalah bicara bicara bicara. Apa yang harus dibicarakan? Semua aktifitas yang dikerjakan anak dan yang dikerjakan orang lain di sekitar anak. Pastikan bahwa anak mampu mendengar dengan jelas semua bunyi dan suara . Anak harus mendengar semua bunyi dan suara dengan jelas, agar semua bunyi dan suara tersebut terekam dengan baik di otak, agar otak anak berkembang baik sebagaimana otak teman-temannya yang tidak mengalami ganguan pendengaran. Agar mereka bisa berbicara, bisa berkomunikasi verbal dan bisa literasi, bisa mengembangkan semua potensi tumbuh kembangnya, sama seperti teman-temannya yang normal pendengaran.

Bagaimana cara agar anak bisa mendengar dengan jelas semua bunyi dan suara yang  didengar? Ada 2 hal, yang pertama adalah memodifikasi lingkungan, yang kedua dengan mengontrol diri kita untuk berbicara sesuai dengan strategi avt.

Ayo kita bahas satu persatu. Memodifikasi lingkungan artinya, membuat suara kita lebih terdengar secara akustik. Kita harus yakin bahwa suara kita lebih dominan dibanding bunyi bising di lingkungan. Kalau perlu kita harus mendekat ke telinga anak atau kita bisa menggunakan microphone jarak jauh.

Yang kedua, kita berbicara sesuai dengan strategi AVT, misalnya bicara dengan bernada namun tetap natural, mengulang-uulang kata kunci yang ingin kita sampaikan, menggunakan penekanan kata/acoustic highlighting dan selalu memastikan bahwa kita menyampaikan semua informasi melalui auditory bukan melalui melihat.